MAKALAH
Di susun guna memenuhi tugas
Mata kuliah EKONOMI MAKRO
Di susun oleh:
Imam Asrori
NPM:13130019
Juwita Sari
NPM:13130021
Dosen Pengampu: Wiwik Damayanti ME. Sy.
Fakulas: Syari’ah
Semester: IV (empat)
Jurusan: Perbankan Syari’ah S1
Institut Agama Islam (IAI)Ma’arif NU
METRO LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 5
A. Pengertian dan Ruang Linkup.......................................................... 5
B. Masalah dan Kebijakan Makroekonomi.......................................... 6
C. Masalah Utama Dalam Perekonomian............................................. 7
BAB III PENUTUP....................................................................................... 12
KESIMPULAN.............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehinga kami dapatmenyusun dan menyelesaikan
makalah tentang Ruang Lingkup Analisis Masalah Ekonomi Makro ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca makalah dapat memahami EKONOMI MAKRO yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Karena tanpa kita sadari banyak hal di sekitar kita yang berhubungan dengan tema yang kita bahas kali ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya,walaupun kami sadari masih banyak kekurangan. Untuk itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Akhirnya penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Terima kasih.
Batangharjo, 20 maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi biasanya dibedakan kepada dua yaitu Mikroekonomi dan Macroekonomi. Mikroekonomi dan Makroekonomi sangat berbeda jauh. Baik dari segi bahasa maupun pengertiannya.
Sekarang ini, setiap masyarakat berusaha untuk mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi. Namun dalam setiap kegiatan ekonomi tidak selalu mencapai keadaan yang menimbulkan perekonomian yang tangguh dan baik. Hal
ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengangguran, inflasi dan ketidakstabilan neraca pembayaran.Untuk itu dalam makalah ini akan diuraikan mengenai analisis Makroekonomi serta ruang lingkupnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk mikroekonomi dan makroekonomi.Analisis- analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian- bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.[1] Ekonomi makro juga sering di definisikan dengankajian tentang aktifitas suatu negara.[2]
Analisis- analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya, dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan- kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan- perubahan keseluruhan bagian ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan ruang lingkup dan fokus analisis mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya ( resources).
2. Mencapai kepuasan yang maksimal.
Sedangkan analisis- analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang :
1. Bagaimanakah segi permintaaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.
2. Masalah- masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian,
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Analisis- analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang menganggap bahwa faktor- faktor sumber- sumber daya yang terbatas, sementara keinginan manusia yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan- pilihan yang meliputi dua aspek yaitu:
a. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
b. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.
Dalam menganalisis teori mikroekonomi terdapat 3 pertanyaan dikemukakan yaitu :
1. Apakah jenis- jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ?
2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ?
3. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksi ?
Isu- Isu Utama dalam analisis Makroekonomi
Makroekonomi membahas isu- isu penting yang selalu dihadapi dalam suatu perekonomian. Analisis ini berusaha memberikan jawaban kepada pertanyaan- pertanyaan yang dikemukakan yaitu :
1. Faktor- faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh ?
3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?
B. Masalah dan Kebijakan Makroekonomi
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan:
1. penggunaan tenaga kerja penuh.
2. kestabilan harga- harga.
3. pertumbuhan ekonomi yang teguh (konsisten).
Masalah- masalah ini mengakibatkan dampak buruk bagi masyarakat dan harus dihindari atau dapat dikurangi. Aspek- aspek penting yang dapat dipelajari dalam makroekonomi adalah kebijakan fiskal (kebijakan pemerintah dalam perpajakan dan penggunaannya), kebijakan moneter(kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan suku bunga), dan kebijakan ekonomi terbuka.
C. Masalah Utama Dalam Perekonomian
Dari uraian secara ringkas di atas diterangkan masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapi oleh suatu negara dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai : perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor- faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja bertambah akibat perkembangan penduduk dan perkembangan tingkat pendidikan.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya, karena selalu mengalami masa naik turun. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan- perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtor atau siklus kegiatan perusahaan. Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga- harga atau inflasi.
Ahli- ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil, siklus kegiatan ekonomi seperti ini dapat menyebabkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat.
3. Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Selain itu terdapat faktor- faktor lain yang menimbulkan pengangguran, antara lain :
a. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik.
b. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.
c. Ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri- industri.
Akibat buruk pengangguran
Tingkat pendapatan merupakan faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat sehingga mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.
4. Masalah kenaikan harga- harga (inflasi).
Inflasi dapat didefisikan sebagai suatu proses kenaikan harga- harga yang berlaku dalam perekonomian.
Faktor- faktor penyebab Inflasi :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan- perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Pekerja- pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Akibat buruk Inflasi
Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk bagi individu masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Inflasi cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat. Bila tidak dikendalikan inflasi akan bertambah serius dan cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikkan impor. Sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Istilah perekonomian terbuka berarti suatu perekonomian dengan menjalankan kegiatan ekspor dan import dengan negara- negara lain. Ketidakseimbangan diantara ekspor dan impor dalam aliran keluar/ masuk modal dapat menimbulkan masalah serius dalam kestabilan suatu perekonomian.[4]
Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi
Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk menilai prestasi kegiatan perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari suatu periode ke periode lainnya. Alat pengamat prestasi perekonomian atau indikator makroekonomi yang utama adalah:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.
Pendapatan Nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang dan jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Produk Nasional Bruto (PNB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor- faktor produksi milik warga negara. Produk Domestik Bruto (PDB) diwujudkan oleh faktor- faktor produksi dalam negeri. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Data produk nasional dapat digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi dan bisa untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangannya. [5]
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dihitung menggunakan cara:
Jumlah angkatan kerja : jumlahpenduduk usia kerja x 100 %
3. Tingkat perubahan harga- harga atau inflasi
Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga konsumen/ Consumer Price Indek (CPI) yaitu indeks harga dari barang- barang yang selalu digunakan para konsumen.
4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu tahun tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran yang perlu diperhatikan adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance).
5. Kestabilan nilai mata uang domestik.
Perbandingan antara nilai suatu mata uang asing dengan nilai mata uang domestik disebut kurs valuta asing. Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
Kebijakan Makroekonomi.
Kebijakan- kebijakan makroekonomi yang akan dilakukan suatu Negara
tergantung kepada tujuan- tujuan yang ingin dicapai, tujuan- tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut ini :
a. Tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi.
b. Tingkat harga- harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
c. Terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari atau ke luar negeri.
Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi.
3. Menghindari masalah inflasi.
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh.
Ada 2 alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, yaitu:
a. Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang selalu bertambah.
b. Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.
Bentuk Kebijakan Makroekonomi
1. Kebijakan Fiskal, meliputi langkah- langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan Moneter, meliputi langkah- langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (BI) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau menbuah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluran agregat.
3. Kebijakan segi penawaran, salah satunya adalah kebijakan pendapatan (income policy) yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu Ekonomi Makro atau Macroekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan termasuk pertumbuhan dalam pendapatan, perubahan dalam harga, dan tingkat pengangguran. Sedangkan tujuan dari macroekonomi adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ir. Adiwarman A. Karim, 2007, Ekonomi Makro Islami,Edisi Kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk mikroekonomi dan makroekonomi.Analisis- analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian- bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar. Ekonomi makro juga sering di definisikan dengankajian tentang aktifitas suatu negara.
Analisis- analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya, dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan- kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan- perubahan keseluruhan bagian ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan ruang lingkup dan fokus analisis mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya ( resources).
2. Mencapai kepuasan yang maksimal.
Sedangkan analisis- analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang :
1. Bagaimanakah segi permintaaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.
2. Masalah- masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian,
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Analisis- analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang menganggap bahwa faktor- faktor sumber- sumber daya yang terbatas, sementara keinginan manusia yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan- pilihan yang meliputi dua aspek yaitu:
a. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
b. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.
Dalam menganalisis teori mikroekonomi terdapat 3 pertanyaan dikemukakan yaitu :
4. Apakah jenis- jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ?
5. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ?
6. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksi ?
Isu- Isu Utama dalam analisis Makroekonomi
Makroekonomi membahas isu- isu penting yang selalu dihadapi dalam suatu perekonomian. Analisis ini berusaha memberikan jawaban kepada pertanyaan- pertanyaan yang dikemukakan yaitu :
1. Faktor- faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh ?
3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?
4. Mengapa pengangguran dan kenaikan harga- harga selalu berlaku ?
E. Masalah dan Kebijakan Makroekonomi
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan:
1. penggunaan tenaga kerja penuh.
2. kestabilan harga- harga.
3. pertumbuhan ekonomi yang teguh (konsisten).
Masalah- masalah ini mengakibatkan dampak buruk bagi masyarakat dan harus dihindari atau dapat dikurangi. Aspek- aspek penting yang dapat dipelajari dalam makroekonomi adalah kebijakan fiskal (kebijakan pemerintah dalam perpajakan dan penggunaannya), kebijakan moneter(kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan suku bunga), dan kebijakan ekonomi terbuka.
F. Masalah Utama Dalam Perekonomian
Dari uraian secara ringkas di atas diterangkan masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapi oleh suatu negara dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai : perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor- faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja bertambah akibat perkembangan penduduk dan perkembangan tingkat pendidikan.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya, karena selalu mengalami masa naik turun. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan- perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtor atau siklus kegiatan perusahaan. Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga- harga atau inflasi.
Ahli- ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil, siklus kegiatan ekonomi seperti ini dapat menyebabkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat.
3. Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Selain itu terdapat faktor- faktor lain yang menimbulkan pengangguran, antara lain :
d. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik.
e. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.
f. Ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri- industri.
Akibat buruk pengangguran
Tingkat pendapatan merupakan faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat sehingga mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.
4. Masalah kenaikan harga- harga (inflasi).
Inflasi dapat didefisikan sebagai suatu proses kenaikan harga- harga yang berlaku dalam perekonomian.
Faktor- faktor penyebab Inflasi :
c. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan- perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
d. Pekerja- pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Akibat buruk Inflasi
Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk bagi individu masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Inflasi cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat. Bila tidak dikendalikan inflasi akan bertambah serius dan cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikkan impor. Sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Istilah perekonomian terbuka berarti suatu perekonomian dengan menjalankan kegiatan ekspor dan import dengan negara- negara lain. Ketidakseimbangan diantara ekspor dan impor dalam aliran keluar/ masuk modal dapat menimbulkan masalah serius dalam kestabilan suatu perekonomian.[8]
Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi
Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk menilai prestasi kegiatan perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari suatu periode ke periode lainnya. Alat pengamat prestasi perekonomian atau indikator makroekonomi yang utama adalah:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.
Pendapatan Nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang dan jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Produk Nasional Bruto (PNB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor- faktor produksi milik warga negara. Produk Domestik Bruto (PDB) diwujudkan oleh faktor- faktor produksi dalam negeri. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Data produk nasional dapat digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi dan bisa untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangannya.
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dihitung menggunakan cara:
Jumlah angkatan kerja : jumlahpenduduk usia kerja x 100 %
3. Tingkat perubahan harga- harga atau inflasi
Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga konsumen/ Consumer Price Indek (CPI) yaitu indeks harga dari barang- barang yang selalu digunakan para konsumen.
4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu tahun tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran yang perlu diperhatikan adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance).
5. Kestabilan nilai mata uang domestik.
Perbandingan antara nilai suatu mata uang asing dengan nilai mata uang domestik disebut kurs valuta asing.Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
Kebijakan Makroekonomi.
Kebijakan- kebijakan makroekonomi yang akan dilakukan suatu Negara
tergantung kepada tujuan- tujuan yang ingin dicapai, tujuan- tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut ini :
d. Tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi.
e. Tingkat harga- harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
f. Terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari atau ke luar negeri.
Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi.
3. Menghindari masalah inflasi.
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh.
Ada 2 alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, yaitu:
c. Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang selalu bertambah.
d. Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.[9]
Bentuk Kebijakan Makroekonomi
4. Kebijakan Fiskal, meliputi langkah- langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluran agregat dalam perekonomian.
5. Kebijakan Moneter, meliputi langkah- langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (BI) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau menbuah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluran agregat.
6. Kebijakan segi penawaran, salah satunya adalah kebijakan pendapatan (income policy) yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja
[1]Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.hal 4
[2] Ir. Adiwarman A. Karim, 2007, Ekonomi Makro Islami,Edisi Kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.hal 3-4
[4]Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Hal 9-16
[6] Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada hal 17-22
0 Response to "makalah Ruang Lingkup Analisis Masalah Ekonomi Makro"
Post a Comment